Tampilkan postingan dengan label 4KA40. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 4KA40. Tampilkan semua postingan

Kamis, 03 Juli 2014

Leadership

DEFINISI KEPEMIMPINAN
Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” muncul pada abad 18. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu maupun masyarakat. Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau organisasi. John C. Maxwell mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan pengikut.
PENGERTIAN PEMIMPIN
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama (Panji Anogara, Page 23).
TUGAS DAN PERAN PEMIMPIN
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi.
2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akuntabilitas).
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
5. Manajer adalah seorang mediator
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator
PRINSIP- PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN
Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi. Menurut Stephen R. Covey (1997), prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan sebagai sebuah kompas/petunjuk yang tidak dapat dirubah. Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti; keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan. Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Covey) sebagai berikut:
1. Seorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
2. Berorientasi pada pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Membawa energi yang positif
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti ;
a. Percaya pada orang lain
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
b. Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.
c. Melihat kehidupan sebagai tantangan
Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
d. Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja.
e. Latihan mengembangkan diri sendiri
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan: (1) pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui belajar dan pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4) mengaplikasikan prinsip-prinsip; (5) memonitoring hasil; (6) merefleksikan kepada hasil; (7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan (9) kembali menjadi diri sendiri lagi.
Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya: (1) kemauan dan keinginan sepihak; (2) kebanggaan dan penolakan; dan (3) ambisi pribadi. Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Hukum alam tidak dapat dihindari dalam proses pengembangan pribadi. Perkembangan intelektual seseorang seringkali lebih cepat dibanding perkembangan emosinya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mencapai keseimbangan diantara keduanya, sehingga akan menjadi faktor pengendali dalam kemampuan intelektual. Pelatihan emosional dimulai dari belajar mendengar. Mendengarkan berarti sabar, membuka diri, dan berkeinginan memahami orang lain. Latihan ini tidak dapat dipaksakan. Langkah melatih pendengaran adalah bertanya, memberi alasan, memberi penghargaan, mengancam dan mendorong. Dalam proses melatih tersebut, seseorang memerlukan pengontrolan diri, diikuti dengan memenuhi keinginan orang.
Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada bergantung pada kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk melegitimasi kepemimpinan dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan. Peningkatan diri dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang berpinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas emosional dan spiritual (IQ, EQ dan SQ).

Minggu, 08 Juni 2014

Budaya Kreatif di Indonesia

Indonesia adalah salah satu Negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Sehingga memiliki  berbagai suku dan budaya. Indonesia sama seperti Cina. Namun yang membedakan adalah Negara cina bisa menjadi Negara besar dan maju  yang sanggup menguasai perekonomian dunia dengan produk-produk buatan meraka sendiri. Mereka berhasil menguasai ekomomi dunia dengan mengekspor barang dangan harga murah ke Negara-negara termasuk Indonesia. Begitu juga Jepang Negara tetangga dari Cina ini malah berhasil menjadi kiblat teknologi dunia. Produk-produk elektronik  maupun kendaraan dengan merk terkenal  berasal dari Jepang. Dan Indonesia sebagai Negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara hanya menjadi ladang pemasaran dari produk-produk Jepang. Yang menyebabkan Cina dan Jepang bisa melakukan hal itu tidak lain adalah kreativitas panduduk mereka sehingga mereka dapat menciptakan barang berkualitas yang membanjiri dunia.
Kita bisa belajar kreatif dari proses yang digunakan oleh orang Cina dan Jepang sebagaimana kita belajar dari orang yang kreatif, baik diketahui maupaun tidak. Beberapa proses telah diteliti semenjak tahap kreatifitas dan kta bisa belajar bagaimana mereka secara personal bisa mengasah dan mengarahkan kreativitas itu kedalam kehidupan terpenting dalam kehidupan kita. Dengan penduduk yang besar dan disertai dengan kreativitas dan semangat untuk bangkit, Indonesia memiliki peluang dan potensi besar untuk menjadi Negara maju seperti Cina dan jepang.
Proses Kreatif
Banyak orang meyakini bahwa menjadi kreatif adalah hal yang sangat sulit dilakukan. Padahal kita setiap hari mengerjakan sesuatu yang kreatif. Misalnya, jika kita memiliki sebuah permasalahan untuk diselesaikan dan kita dapat menyelesaikannya, maka kreativitas dalam diri kita sudah bekerja.
Untuk memaksimalkan potensi kreativitas, kita harus memahami sifat proses kreatif. Kita harus belajar mengenali enam tahap dalam proses kreatif sehingga dapat mengambil sikap pemikiran yang sesuai. Sejarah menunjukkan bahwa gagasan kreatif adalah hasil usaha yang gigih dan peningkatan yang mantap. Kreativitas tidak memerlukan inteligensi yang besar. Ada riset yang menunjukkan bahwa orang yang paling kreatif dalam profesi apa pun tidak lebih pintar dibandingkan koleganya. Mereka hanya tahu bagaimana cara untuk mendapatkan gagasan, memilih gagasan yang baik, dan bagaimana cara menyelesaikannya. Penyelesaian ini mungkin mengejutkan kolega mereka, tetapi bagi pekerja yang kreatif itu hanyalah hasil dari imajinasi yang terfokus, kerja giat, dan peningkatan yang mantap.
Proses untuk menciptakan kreativitas terdiri dari enam tahap, yaitu: inspirasi, klarifikasi, distilasi, perspirasi, evaluasi, dan inkubasi.
1. Inspirasi
Yaitu membangkitkan gagasan sebanyak-banyaknya. Ini adalah tahap untuk membangkitkan gagasan sebanyak mungkin. Proses ini mempunyai ciri spontanitas, eksperimen, intuisi, dan ambil resiko. Dalam tahapan ini tidak perlu mengkhatirkan bentuk, kepraktisan, irama atau pun kualitas dari gagasan yang dibuat.
Tahap inspirasi adalah tahap mencari gagasan tanpa kritik biasanya, proses itu berlangsung secara spontan. Untuk bisa mendapatkan sebuah inspirasi  kita harus memiliki alat yaitu improvisasi. Improvisasi adalah eksplorasi yang mengalir bebas dengan penuh keyakinan akan kemampuan diri dan rasa antusias.
2. Klarifikasi
Yaitu fokus pada sasaran. Hal ini bertujuan untuk mengklarifikasi maksud atau tujuan. Misalnya seorang desainer harus memilih di antara dua atau lebih pendekatan yang sama-sama menarik. Desainer tersebut harus dapat melihat hal-hal yang lebih tepat dari pendekatan yang ia lihat untuk tujuannya yang sebenarnya. Dalam proses klarifikasi ini, tentunya harus mengetahui sesuatu pekerjaan seandainya pekerjaan itu selesai. Yang perlu dilakukan adalah membuat pertanyaan kunci tentang sasaran yang ingin dicapai. Hal ini bertujuan untuk mengklarifikasi maksud atau tujuan pekerjaan itu.
3. Distilasi
Yaitu memeriksa gagasan yang telah dihasilkan dan mencoba untuk menentukan pekerjaan yang akan dikerjakan. Maksudnya, gagasan dari tahap inspirasi disaring, biasanya dipandang dari sudut penemuan-penemuan pada tahap klarifikasi. Gagasan-gagasan terbaik dipilih untuk dikembangkan lebih lanjut atau dikombinasikan dengan gagasan lain. Destilasi adalah tahap berfikir kritis terhadap diri sendiri. Tahap yang membutuhkan analisis dan penilaian dengan kepala dingin.
4.  Prespirasi
Yang dimaksud dengan prespirasi adalah mengerjakan gagasan yang telah diperoleh dengan tekun. Inilah pekerjaan yang sesungguhnya. Untuk melaksanakan prespirasi diperlukan rasa percaya diri. Kita harus yakin dan optimis terhadap sesuatu yang ingin kita capai. Tanpa adanya percaya diri, mustahil kita bisa berhasil. Selain itu semangat untuk tidak menyerah adalah kunci di dalam prespirasi ini.
5.  Evaluasi
Cara evaluasi adalah dengan melihat ke belakang pada usaha yang telah kita lakukan. Dalam tahap evaluasi, kita memeriksa kekuatan dan kelemahan pada usaha kita. Kemudian kita perlu berfikir untuk bagaimana meningkatkan kekuatan dan menghilangkan kelemahan itu.
6. Inkubasi
Inkubasi adalah masa dimana kita meninggalkan pekerjaan yang sedang kita lakukan untuk menemukan ide-ide brilian yang akan mendukung pekerjaan kita. Inkubasi bermanfaat setelah tahap inspirasi dan perspirasi atau jika sebuah masalah telah ditemui. Kadang ide-ide baru muncul ketika kita melakukan sesuatu yang lain.
Menumbuhkan Budaya Kreatif
Dalam kenyataan, kreativitas kita diasosiasikan dengan komitmen tinggi dan motivasi. Sesorang mungkin akan terlibat dalam pekerjaan kreatif karena pekerjaan itu memuaskan.
Orang-orang yang luar biasa kreatif sangat sering terlibat dalam tugas-tugas. Bagi mereka, tugas itu adalah tujuan itu sendiri, bukan sebagai alat untuk suatu tujuan. Mereka mungkin didorong oleh rasa keingintahuannya, daya tarik atau suatu visi masa depan, atau oleh suatu kebutuhan yang memberi rangsangan untuk mengartikulasikan perasaan mereka dalam bentuk artistik.
Motivasi adalah salah satu cara untuk menumbuhkan kekreatifan seseorang untuk melakukan suatu hal. Kreatifitas dimotivasi oleh keinginana seseorang untuk beraktualisasi diri, bebas dari kontrol, berkomitmen untuk mengerjakan sesuatu dengan kekuatan sendiri. Motivasi untuk mengembangkan kreativitas dipengaruhi oleh dorongan dari dalam dan luar diri. Contoh motivasi yang berasal dari dalam diri adalah ingin mendapatkan cinta sedangkan contoh yang berasal dari luar adalah untuk mendapatkan penghargaan.
Selain itu diperlukan suatu usaha yang lain untuk menumbuhkan budaya kreatif di lingkungan masyarakat. Yaitu usaha yang gigih untuk  mengembangkan kreativitas itu sendiri. Banyak cara untuk melakukannya. Salah satunya banyak membaca buku yang dapat menambah wawasan. Dengan membaca buku, akan muncul ide-ide yang kreatif. Maka budaya membaca juga memiliki pengaruh untuk  mengembangkan budaya kreatif di dalam kehidupan masyarakat.
Mengikuti acara seminar ilmu pengetahuan juga diyakini dapat menimbulkan budaya kreatif. Karena dengan mengikuti acara seminar, pikiran akan terbuka mengenai pokok pembahasan yang disampaikan dalam seminar tersebut. Dan peserta dapat mengembangkan hasil pemikirannya sendiri terhadap hal-hal yang belum dapat diteliti oleh si peneliti. Dan hal tersebut dapat menimbulkan ide kreatif dari peserta, baik memanfaatkan hasil seminar tersebut untuk membuat sesuatu yang berbeda tetapi memiliki konsep yang sama, atau pun mengembangkan hasil penelitian makalah tersebut.

Minggu, 13 April 2014

MEMAKNAI KEKALAHAN DAN KEMENANGAN

Dalam hidup ada yang namanya kemenangan.. dimana ada kemenangan pasti ada kekalahan. banyak yang bilang kalau kekalahan adalah kemenangan yang tertunda. Kekalahan sangat menyakitkan apabila kita sangat berharap dan tidak mendapatkannya, terlebih bila tidak disertai perasaan untuk menerima kekalahan tersebut.

Banyak orang merasa gagal dan tidak memiliki semangat hidup lagi saat menerima kekalahan tersebut. Bahkan terkadang kekalahan ini membawa emosi jiwa yang berlarut-larut dan akhirnya membawa kita dalam keadaan depresi dan merasa sangat tidak berguna.

Dalam kekalahan, bukan selalu berarti kita kalah, kita masih bisa menang, kita masih bisa mencapai keadaan yang kita harapkan, tetapi hal utama bangkit dari kekalahan adalah tekad dan kemauan dalam diri kita, dan juga kerelaan menerima kenyataan bahwa yang kita harapkan tidak selamanya bisa menjadi kenyataan. Inilah dinamika kehidupan. Inilah perjalanan hidup manusia, dimana terkadang kekalahan itu juga memiliki makna yang dalam. Dengan kekalahan, kita diterpa untuk berusaha. Dengan kekalahan, kita dipaksa untuk membuka mata kita terhadap kemenangan orang. Dengan kekalahan, kita belajar untuk menerima dan bersikap rendah hati. Dengan kekalahan, kita diharapkan bangkit. Dengan kekalahan, kita bisa menatap hal-hal indah di sekitar kita.

lalu Setiap kita di dalam hidup ini pasti ingin selalu mengalami kemenangan. Apa iya sebenarnya itu yang kita inginkan? Sebenarnya apa sih arti sebuah kemenangan itu?

Kemenangan bukanlah hanya waktu kita berhasil mengalahkan lawan di suatu pertandingan. Dan bukan hanya waktu kita berhasil mencapai prestasi terbaik. Bukan juga waktu kita berhasil mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup ini.

Tapi, kemenangan adalah saat di mana kita dapat melawan suatu kegagalan.

Saat di mana kita dapat mengatasi musibah.

Saat di mana kita dapat bangkit dari suatu keadaan yang menyedihkan.

Dan, saat di mana kita merasa sangat terpuruk namun kita mampu berjuang menghancurkan semua cobaan itu.

Kemenangan adalah saat di mana kita dapat menjadikan itu semua sebagai pertanda betapa sayangnya Sang Maha Pencipta kepada kita.

Saat dimana kita menyadari, kita bisa belajar banyak dari semua kegagalan yang kita alami.

Dan, kemenangan adalah saat di mana kita melangkah begitu mantap dan yakin bahwa kita begitu hebat untuk sekedar melawan suatu kegagalan kecil. Bukan untuk menyombongkan diri tapi karena kita tahu bahwa Tuhan Sang Pencipta ada bersama kita.

Kemenangan adalah saat dimana kita dapat mengalahkan diri kita sendiri, mengalahkan ego kita sehingga kadang-kadang kita merindukan sebuah kegagalan. Karena kegagalanlah yang membuat kita sadar di mana kita berada dan siapa kita

Quote saya "banyak pepatah mengatakan hidup itu bagai roda yang berputar kadang diatas kadang di bawah, sama halnya seperti kemenangan dan kekalahan. kita tidak selamanya menang pasti kita akan merasakan kekalahan. tetapi kekalahan tidak selalu buruk karena dari kekalahan kita bisa belajar untuk menggapai kemenangan kedepannya dan dapat merubah kita menjadi lebih dewasa dalam menjalani hidup"

Senin, 31 Maret 2014

KONTRIBUSI BUDAYA DI BIDANG IT


Pada matakuliah softskill ilmu budaya dasar saya di beri tugas untuk mencari tentang kontribusi budaya di bidang IT :


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

berasal dari bahasa inggris contribute, contribution, maknanya mungkin "keikutsertaan", "keterlibatan", "melibatkan diri" dan yang semakna, kalo dalam kamus besar bahasa indonesia saya kurang tahu maknanya.... cari aja di perpus mu.

Manusia dilahirkan di dunia tak hanya sebagai makhluk Tuhan dan makhluk individu saja, tetapi sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia harus dapat berinteraksi dengan orang sekitarnya dan lingkungannya. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bukan lagi menjadi barang mahal yang tak tersentuh oleh masyarakat. TIK sekarang ini dapat dimanfaatkan serta dikembangkan oleh manusia sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Teknologi dijadikan media yang mempermudah manusia dalam segala hal. Interaksi sosial pun tak jauh dari teknologi. Segala aspek yang berhubungan dengannya dapat diakses melalui TIK. Banyak hal positif yang dihasilkan dari teknologi dalam kehidupan sosial dan budaya. Tetapi, banyak juga hal negatif yang ditimbulkan dari pemnfaatan TIK yang kurang bertanggung jawab.
Kehidupan manusia di era ini memang tidak dapat dilepaskan dari teknologi. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia erat kaitannya dengan teknologi. Mulai dari bangun tidur, beraktivitas hingga tidur lagi. Semuanya berhubungan dengan teknologi. Teknologi dimanfaatkan manusia untuk memudahkan manusia dalama memenuhi kebutuhan hidupnya di berbagai hal. Dengan teknologi segalanya menjadi lebih mudah dan produktif. Tak hanya itu, dengan teknologi manusia dapat mengefektifkan serta mengefisienkan waktu, tenaga serta biaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi, sudah bukan hal yang tabu lagi jika manusia zaman sekarang menginginkan segalanya serba instan. Inti dari teknologi adalah media. Semua media yang dapat memudahkan manusia dalam mengerjakan dan memenuhi kebutuhan hidupnya dikatakan teknologi.
Ya, itulah makna hal dari teknologi yang paling penting, media atau produk teknologi. Bagaimana media tersebut dapat dijalankan atau dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan pengoperasian yang mudah untuk menghasilkan produk yang sebaik mungkin dan memerlukan waktu, tenaga dan biaya seminim mungkin. Kemajuan teknologi tidak akan dapat dimanfaatkan dan dikembangkan tanpa adanya publikasi. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Teknologi yang satu ini sangat berkaitan dengan mobilitas kehidupan manusia di era teknologi ini. Beberapa contoh media teknologi informasi dan komunikasi diantaranya adalah ponsel, televisi, radio dan komputer. Maka tak heran jika perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pun melaju secara signifikan dan dapat dikatakan sangat cepat. TIK memegang peranan yang besar terhadap aktivitas kehidupan manusia. Salah satu aktivitas tersebut adalah dalam bidang sosial dan budaya. Bidang ini erat kaitannya dengan hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya, hal sensitif yang dapat mempengaruhi aspek-aspek lain dalam kehidupan. Dalam hal sosial dan budaya, TIK memberikan dampak yang tak sedikit, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif diantaranya adalah: 
  1. Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat. Sumber informasi tidak hanya berasal dari satu orang saja. Dalam masyarakat, semua orang dapat menjadi sumber informasi. Setiap orang dapat saling bertukar informasi satu sama lain. Informasi itu pun menyebar sampai kepada seluruh lapisan masyarakat dengan cepat melalui media-media TIK yang ada.
  2. Hubungan sosial antar masyarakat dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja. A berada di kota Bandung dan B berada di kota Makassar. Mereka berkomunikasi melalui ponsel. Mereka saling mengabarkan kondisi satu sama lain dan saling bertukar cerita. Itulah sedikit gambaran pemafaatan TIK dalam hubungan interaksi sosial. Walaupun berjauhan dan berada dalam zona waktu yang berbeda, mereka tetap dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi.
  3. Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat. Peraturan pemerintah serta kebijakannya dapat keluar pada waktu yang tidak dapat diprediksi. Masa berlakunya pun kadang bersifat tentatif. Masyarakat pun sering dibingungkan oleh masalah ini. Karena keterlambatan info, masyarakat dirugikan oleh hal ini. Oleh karena itu, publikasi kebijakan serta peraturan pemerintah memerlukan media TIK, misalnya televisi, radio dan internet. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan mudah dan cepat mengetahui peraturan dan kebijakan pemerintah yang sudah maupun baru keluar.
  4. Tumbuhnya sikap percaya diri dan motivasi tinggi. Masyarakat memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan adanya TIK. Hal ini dibuktikan dari fakta-fakta yang ada di dunia maya, misalnya jejaring sosial. Mereka berani tampil secara terbuka, baik kepada orang yang dikenalnya bahkan yang tidak kenal sama sekali. Mereka mengekspos pribadinya dengan memberikan informasi-informasi yang sedang terjadi, baik itu penting atau tidak. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan dan menyampaikan info terkini, hal ini juga dapat memperlihatkan tingkat kompetensi antar individu pun semakin besar.
  5. Adanya “share” budaya antar daerah. Kebudayaan dimiliki oleh setiap kelompok dari setiap daerah dalam setiap bangsa. Tidak hanya dengan penampilan atau pertunjukkan saja budaya itu dipublikasikan. Dengan TIK pun, antar kelompok masyarakat dapat menyampaikan kebudayaan yang dimiliki oleh masing-masing untuk kemudian dipelajari dan dilestarikan. Tidak hanya dalam satu Negara, tetapi dapat juga antar Negara. 



Dampak negatif tersebut diantaranya adalah:
  1. Timbulnya jenis kejahatan baru. Kejahatan yang timbul antara lain penipuan, pencurian nomor kartu kredit, pornografi, pengiriman email sampah (spam), pengiriman virus, penyadapan saluran telepon, memata-matai aktivitas seseorang (spyware), dan mengacaukan trafik jaringan. Kejahatan-kejahatan ini sulit dideteksi karena dikerjakan dengan fasilitas TIK, salah satunya internet.
  2. Maraknya perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan masyarakat pada umumnya dan remaja pada khususnya. Perilaku menyimpang disebabkan oleh merosotnya moral yang ada di masyarakat. Kurangnya filterisasi akan informasi serta budaya yang diterima dari TIK menjadi faktor pokok timbulnya permasalahn ini. Hal yang seharusnya salah justru dibenarkan dan yang benar justru disalahkan. Perilaku yang melawan norma yang ada di masyarakat pun kian merebak, tak hanya pada kalangan remaja atau pelajar saja yang memang masih labil, tetapi juga pada masyarakat “dewasa”.
  3. Menurunnya tingkat kepercayaan kepada lingkungan sekitar. Kemudahan akses informasi semakin melemahkan rasa percaya pada orang-orang sekitar. Banyak orang justru lebih men-”dewa”-kan internet (khususnya) untuk mencari informasi dibandingkan bertanya langsung pada orang sekitar yang secara umum mengetahui. Atau bahkan mereka pun kadang sudah sulit sekali percaya pada polisi lalu lintas untuk menanyakan jalan sekalipun. Rasanya kalau tidak “googling” tidak afdol.
  4. Kurangnya ruang privasi. Hadirnya situs-situs jejaring sosial tidak hanya membantu untuk menghubungkan individu yang satu dengan yang lain atau dengan kelompoknya. Layanan ini memberikan penggunanya kebebasan untuk membuka diri dan melihat-lihat info serta privasi orang lain. Privasi bukan lagi menjadi barang mahal.
  5. Masuknya budaya asing yang kurang baik dan tidak difilter. Banyak budaya asing, baik penampilan maupun gaya hidup, yang masuk ke kelompok-kelompok masyarakat. Tidak hanya budaya baik yang ada, tetapi budaya yang kurang baik pun dapat masuk dan lambat laun apabila tidak difilter secara dini, budaya tersebut bukannya membangun tapi malah justru mengerogoti budaya asli yang ada di kelompok tersebut.
  6. Meningkatnya angka pengangguran. Masalah yang satu ini sangat menarik perhatian. Kini, teknologi seolah-olah menggantikan manusia dalam segala bidang, termasuk pekerjaan. Kreatifitas manusia pun menjadi tumpul. Mereka menjadi tergantung akan teknologi. Hampir semua pekerjaan dilakukan oleh mesin-mesin otomatis. Sehingga makin banyak pengangguran karena tenaga mereka tergantikan oleh mesin-mesin otomatis tersebut.

Semua masalah memiliki solusi pemecahan masalahnya sendiri. Tidak ada masalah yang tidak memiliki solusi. Begitupun dengan permasalah yang timbul akibat TIK dalam bidang sosial dan budaya. Beberapa solusi untuk menanggulangi serta memecahkan permasalahan TIK dalam bidang sosial dan budaya diantaranya adalah:
  1.  Adanya perlindungan hukum terhadap privasi seseorang.
  2.  Perlunya undang-undang yang mengatur transaksi elektronik
  3.  Mengkorelasikan antara kreatifitas manusia dan teknologi.
  4.  Perlunya filter dalam penerimaan budaya asing.
  5.  Meningkatkan pengawasan orang tua terhadap anaknya tanpa pelarangan penggunaan TIK.
  6.  Sosialisasi mengenai pemanfaatan TIK yang benar dari pihak-pihak yang memiliki kompetensi di bidangnya.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagaikan dua sisi mata uang yang berbeda. Di satu sisi, perkembangan TIK tersebut dapat membantu serta memudahkan manusia dalam segala aktivitas kehidupannya. Tetepi di sisi lain, perkembangan TIK dapat menjadi boomerang bagi penggunanya yang tidak mampu membendung arus informasi yang deras dan tidak mampu memfilter informasi yang baik dan benar serta yang salah. TIK memberikan dampak yang tak sedikit di masyarakat. Baik itu dampak positif maupun negatif. Tetapi tentunya dampak negative tersebut dapat ditanggulangi dan bahkan dicegah agar tidak terjadi. Banyak solusi atau jalan keluar untuk menanganinya tanpa merugikan kedua belah pihak, yaitu TIK dan manusia (yang pada kajian ini adalah lingkungan sosial).


SUMBER : http://ferdianariswanto.blogspot.com/2014/03/kontribusi-budaya-dalam-bidang-ti.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080526075812AAueg8t